Sabtu, 22 Oktober 2011

Habib Munzir Bin Fuad Al Musawa


Al Allamah wal Fahamah Sayyidi Syarif Al Habib Munzir bin Fuad bin Abdurrahman bin Ali bin Abdurrahman bin Ali bin Aqil bin Ahmad bin Abdurrahman bin Umar bin Abdurrahman bin Sulaiman bin Yaasin bin Ahmad Al Musawa bin Muhammad Muqallaf bin Ahmad bin Abubakar Assakran bin Abdurrahman Assegaf bin Muhammad Mauladdawilah bin Ali bin Alwi Alghayur bin Muhammad Faqihil Muqaddam bin Ali bin Muhammad Shahib Marbath bin Ali Khali’ Qasim bin Alwi bin Muhammad bin Alwi bin Ubaidillah bin Ahmad Almuhajir bin Isa Arrumiy bin Muhammad Annaqib bin Ali Al Uraidhiy bin Jakfar Asshadiq bin Muhammad Albaqir bin Ali Zainal Abidin bin Husein Dari Fathimah Azahra Putri Rasul SAW.

Beliau dilahirkan di Cipanas Cianjur Jawa barat, pada hari jum’at 23 februari 1973, bertepatan 19 Muharram 1393 H. Setelah beliau menyelesaikan sekolah menengah atas, beliau mulai mendalami Ilmu Syariah Islam di Ma’had Assaqafah Al Habib Abdurrahman Assegaf di Bukit Duri Jakarta Selatan. Lalu mengambil kursus B.Arab di LPBA Assalafy Jakarta timur. Setelah itu memperdalam lagi Ilmu Syari’ah Islamiyah di Ma’had Al Khairat, Bekasi Timur, kemudian beliau meneruskan untuk lebih mendalami Syari’ah ke Ma’had Darul Musthafa, Tarim Hadhramaut Yaman pada tahun 1994. Selama empat tahun, disana beliau mendalami Ilmu Fiqh, Ilmu tafsir Al Quran, Ilmu hadits, Ilmu sejarah, Ilmu tauhid, Ilmu tasawuf, Mahabbaturrasul SAW, Ilmu dakwah, dan ilmu ilmu syariah lainnya.

Habib Munzir Al Musawa kembali ke Indonesia pada tahun 1998, dan mulai berdakwah dengan mengunjungi rumah-rumah, duduk dan bercengkerama dengan mereka, memberi mereka jalan keluar dalam segala permasalahan, lalu atas permintaan mereka maka mulailah Habib Munzir membuka majlis. Jumlah hadirin sekitar enam orang, beliau terus berdakwah dengan meyebarkan kelembutan Allah SWT yang membuat hati pendengar sejuk. Beliau tidak mencampuri urusan politik, dan selalu mengajarkan tujuan utama kita diciptakan adalah untuk beribadah kepada Allah SWT, bukan berarti harus duduk berdzikir sehari penuh tanpa bekerja dll, tapi justru mewarnai semua gerak-gerik kita dengan kehidupan yang Nabawiy, kalau dia ahli politik, maka ia ahli politik yang Nabawiy, kalau konglomerat, maka dia konglomerat yang Nabawiy, pejabat yang Nabawiy, pedagang yang Nabawiy, petani yang Nabawiy. Betapa indahnya keadaan ummat apabila seluruh lapisan masyarakat adalah terwarnai dengan kenabawian, sehingga antara golongan miskin, golongan kaya, partai politik, pejabat pemerintahan terjalin persatuan dalam kenabawiyan. Inilah Dakwah Nabi Muhammad SAW yang hakiki, masing-masing dengan kesibukannya tapi hati mereka bergabung dengan satu kemuliaan, inilah tujuan Nabi SAW diutus, untuk membawa rahmat bagi sekalian alam. Majlisnya mengalami pasang surut, awal berdakwah ia memakai kendaraan umum turun naik bus, menggunakan jubah dan surban, serta membawa kitab-kitab. Tak jarang beliau mendapat cemoohan dari orang-orang sekitar. Beliau bahkan pernah tidur di emperan toko ketika mencari murid dan berdakwah. Kini majlis taklim yang diasuhnya setiap malam Selasa di Masjid Al Munawar Pancoran Jakarta Selatan, yang dulu hanya dihadiri tiga sampai enam orang, sudah berjumlah sekitar 10.000 hadirin setiap malam Selasa. Habib Munzir sudah membuka puluhan majlis ta'lim di seputar Jakarta dan sekitarnya, beliau juga membuka majlis di rumahnya setiap malam Jum’at bertempat di jalan kemiri cidodol kebayoran, juga sudah membuka majlis di seputar pulau jawa, yaitu:

Jawa barat:

Ujungkulon Banten, Cianjur, Bandung, Majalengka, Subang.

Jawa tengah :

Slawi, Tegal, Purwokerto, Wonosobo, Jogjakarta, Solo, Sukoharjo, Jepara, Semarang,

Jawa timur :

Mojokerto, Malang, Sukorejo, Tretes, Pasuruan, Sidoarjo, Probolinggo.

Bali :

Denpasar, Klungkung, Negara, Karangasem.

NTB

Mataram, Ampenan

Luar Negeri :

Singapura, Johor, Kualalumpur.

Buku-buku yang sering menjadi rujukan beliau di majlisnya ialah kitab As Syifa(Imam Fadliyat), Samailul Muhammadiyah(Imam Tirmidzi), Mukasyifatul Qulub(Imam Ghazali), Tambili Mukhdarim(Imam Sya’rani), Al Jami’ Ash Shahih/Shahih Bukhari(Imam Bukhari), Fathul Bari’ fi Syarah Al Bukhari(Imam Al Astqalani), serta kitab karangan Imam Al Haddad dan kitab serta pelajaran yang didapat dari guru beliau Habib Umar bin Hafidz. Nama Rasulullah SAW sengaja digunakan untuk nama Majlisnya yaitu “Majelis Rasulullah SAW”, agar apa-apa yang dicita-citakan oleh majlis ta'lim ini tercapai. Sebab beliau berharap, semua jamaahnya bisa meniru dan mencontoh Rasulullah SAW dan menjadikannya sebagai panutan hidup.

Adapun guru-guru beliau antara lain Habib Umar bin Hud Al Athas (cipayung), Habib Aqil bin Ahmad Al Aydrus, Habib Umar bin Abdurahman Assegaf, Habib Hud Bagir Al Athas, di pesantren Al Khairat beliau belajar kepada Ustadz Al Habib Nagib bin Syeikh Abu Bakar, dan di Hadramaut beliau belajar kepada Al Imam Al Allamah Al Hafizh Al Arifbillah Sayyidi Syarif Al Habib Umar bin Muhammad bin Hafidz bin Syeikh Abu Bakar bin Salim(Rubath Darul Mustafa), juga sering hadir di majlisnya Al Allamah Al Arifbillah Al Habib Salim Asy Syatiri (Rubath Tarim).

Dan yang paling berpengaruh didalam membentuk kepribadian beliau adalah Guru mulia Al Imam Al Allamah Al Hafizh Al Arifbillah Sayyidi Syarif Al Habib Umar bin Muhammad bin Hafidz bin Syeikh Abu Bakar bin Salim.

Adapun Sanad guru-guru beliau antara lain yaitu:

  • Al Allamah Al Musnid Al Habib Abdulqadir bin Ahmad Assegaf
  • Al Allamah Al Musnid Al Habib Abdullah Assyatiri
  • Al Allamah Al Hafizh Al Habib Ali bin Muhammad Al Habsyi (simtuddurar)
  • Al Allamah Al Musnid Al Habib Abdurrahman Al Masyhur (shohibulfatawa)
  • Al Allamah Al Hafizh Al Habib Abdullah bin Husen bin Thohir
  • Al Allamah Al Hafizh Al Habib Umar bin Seggaf Assegaf
  • Al Allamah Al Musnid Al Habib Hamid bin Umar Ba’alawiy
  • Al Allamah Al Habib Al Hafizh Ahmad bin Zein Al-Habsyi
  • Al Imam Al Allamah Al Hafizh Al Habib Abdullah bin Alawi Al-Haddad (shohiburratib)
  • Al Allamah Al Musnid Al Habib Husain bin Abubakar bin Salim
  • Al Allamah Al Hafizh Al Habib Ahmad bin Abdurrahman Syahabuddin
  • Al Allamah Al Hafizh Al Habib Abdurrahman bin Ali (Ainulmukasyifiin).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

FacebookZ